Senin, 02 Mei 2011

Penipuan Melalui SMS Masih Marak



            KAYUAGUNG – Penipuan melalui Short Message Service (SMS) atau pesan singkat di telepon seluler yang selama ini sempat merebak di tengah masyarakat ternyata saat ini masih marak terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Modus yang dilakukan si pengirim pesan bermacam-macam, ada yang berpura-pura mengaku keluarga penerima pesan dan mengaku sedang di jalan, sehingga tidak sempat mengisi pulsa, dengan dalil tersebut si pengirim pesan meminta dikirimi pulsa ke nomor tertentu dengan jumlah nominal beragam dan berjanji akan mengembalikan saat ia menemukan tempat pengisian pulsa.
Ada juga yang mengaku lagi ada permasalahan di kantor polisi, sehingga tidak sempat mengisi pulsa dan pura-pura sebagai keluarga si penerima pesan. Ponsel yang digunakan juga mengaku meminjam nomor orang lain.
Hal tersebut seperti yang dialami Lelah (35), warga Pedamaran. Menurutnya, ia menerima SMS dari nomor yang tidak dikenal, selanjutnya orang tersebut memintanya untuk mengirim pulsa dengan nominal Rp50 ribu karena ada urusan di kantor polisi.
”Saya menerima SMS dari nomor 0853-99033829. Isi SMS-nya berbunyi Ini bpk lg pinjam HP org. Tlng beliin dlu bpk pls Rp50 ribu ke no bru bpk ini : 0853-99388097, bpk lg ad mslh di kntr Polisi. Jgn di tlpn/SMS nanti bpk yg tlpn. Skrng penting,” ungkap Lelah menirukan isi pesan singkat di ponselnya.
Ketika hendak dihubungi kedua nomor tersebut, kata Lelah, tidak aktif dan ia merasa curiga karena suaminya saat itu bersama dirinya, selanjutnya orang tuanya juga tidak memiliki ponsel.
”Saya berniat hendak mengirimi pulsa, karena takutnya yang SMS itu ayah mertua saya, tetapi karena nomor tersebut ketika saya bel tidak aktif, maka saya batalkan untuk mengirim dan ternyata nomor tersebut juga bukan nomor mertua saya,” tandasnya.
Lelah juga mengaku sebelumnya ia pernah mendengar isu tentang penipuan lewat SMS dengan motif minta dikirimi pulsa tersebut, tetapi ia sempat bingung, karena siapa tahu yang SMS tadi benar-benar keluarga yang sedang berurusan dengan polisi.
Lelah mengaku sengaja tidak melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian, karena ia belum menjadi korban penipuan, tetapi ia mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap penipuan dengan modus SMS tersebut dan jika menemukan nomor yang mencurigakan atau nomor baru, sebaiknya dihubungi terlebih dahulu. (dri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar