Senin, 19 Desember 2011

Bupati OKI Sesalkan Pemutaran Video Pembantaian Mesuji


Nurcholis SH
Ir H Ishak Mekki MM
        KAYUAGUNG – Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), Ir H Ishak Mekki MM, menyesalkan pemutaran video pembantaian yang diduga melibat oknum aparat kepolisian yang terjadi di Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung beberapa hari lalu.
Sebab, video yang ditayangkan di stasiun televisi swasta itu juga menampilkan video pasca kejadian bentrok antara warga Sungai Sodong, Kecamatan Mesuji dengan PT Sumber Wangi Alam (SWA), namun sayangnya video itu tidak utuh atau terpotong lantaran sudah melalui tahap editing.
Hal ini dikatakan orang nomor satu di Bumi Bende Seguguk saat menggelar konfrensi pers dengan sejumlah wartawan baik media cetak maupun elektronik di ruang rapat bupati, kemaring (19/12) siang. Menurutnya, antara Mesuji OKI dengan Mesuji Lampung berbeda, sehingga apa yang terjadi di dua wilayah ini juga berbeda, hanya saja kesamaannya adalah masalah sengketa lahannya.
“Kejadian di Mesuji Lampung kan saat terjadinya bentrok ada oknum anggota yang berada di lokasi, sementara bentrok di OKI tidak ada anggota kepolisian yang berada di lokasi. Polisi ada di lokasi ketika bentrok usai, karena tujuannya mengamankan suasana dan mengidentifikasi apa yang terjadi,” cetusnya seraya yang melakukan pemenggalan pada tragedy Sungai Sodong adalah warga setempat, bukan aparat.
Untuk kasus bentrok antara warga Sungai Sodong dengan PT SWA sendiri, lanjut Ishak, pihaknya sudah menyerahkan penyelesaian hukumnya kepada pihak berwajib. “Sengketa lahannya juga berangsur-angsur menuju kata sepakat. Kami terus memfasilitasi agar perusahaan memenuhi kewajibannya dan warga mendapatkan haknya,” tegas bupati.
Kapolres OKI yang diwakili Wakapolres, Kompol Indra Duaman SIk yang ikut mendampingi Bupati dalam konfrensi pers tersebut mengatakan, pihaknya sudah melakukan penyelesaian hukum kasus bentrok antara warga Sungai Sodong, Mesuji dengan PT SWA dengan seadil-adilnya.
Saat ditanya apakah pihak kepolisian pernah menahan pihak pengamanan PT SWA yakni PAM Swakarsa (Wira Sandi), dengan tegas Wakapolres membantahnya. “Kalau dikatakan pernah menahan Badai (Koordinator PAM Swakarsa) itu tidak benar, namun kami hanya melakukan pemanggilan yang bersangkutan sebagai saksi untuk diperiksa,” jelasnya.
Terpisah, Wakil Ketua Komisi Nasional (Komnas) Hak Azasi Manusia (HAM), Nurcholis, ketika dihubungi Koran ini melaui telepon selulernya kemarin siang mengatakan, pihaknya sudah turun ke lapangan yakni Mesuji Lampung dan Mesuji, Kabupaten OKI, namun pihaknya masih menunggu laporan dari tim di lapangan.
“Terkait video pembantaian yang dilakukan oknum polisi kami belum bisa menyimpilkannya, karena sekarang kami masih menelitinya. Nanti kalau ada perkembangan baru akan kami beritahu,” singkatnya. (mujianto)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar