* Ditinggal Nonton TV di Rumah Tetangga
SIRAH PULAU PADANG - Akibat ditinggal nonton televisi (TV) di rumah tetangga, dua rumah warga Dusun II Desa Serdang Menang, Kecamatan Sirah Pulau (SP) Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), kemarin
(27/4) malam, sekitar pukul 19.30 WIB, hangus dilalap si jago merah. Kedua rumah tersebut yakni milik Nasla (71) dan Tunah (64).
(27/4) malam, sekitar pukul 19.30 WIB, hangus dilalap si jago merah. Kedua rumah tersebut yakni milik Nasla (71) dan Tunah (64).
Kepala Desa (Kades) Serdang Menang, Kecamatan SP Padang, Abdul Halim kepada Koran ini kemarin (28/4) menyebutkan, bahwa api diduga berasal dari rumah Nasla yang hanya tinggal berdua dengan cucunya pada malam itu pergi meninggalkan rumah dan menonton TV di rumah tetangganya.
Tak lama korban nonton TV di rumah tetangga, tiba-tiba ada terdengar suara gaduh sambil berteriak kebakaran. Mendengar ada teriakan
kebakaran, warga yang sedang beristirahat langsung berhamburan keluar rumah untuk melakukan pertolongan memadamkan api dengan cara mengambil mesin pompa air dari sungai di desa tersebut. Sedangkan warga lain mengontak mobil unit pemadam kebakaran milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI.
kebakaran, warga yang sedang beristirahat langsung berhamburan keluar rumah untuk melakukan pertolongan memadamkan api dengan cara mengambil mesin pompa air dari sungai di desa tersebut. Sedangkan warga lain mengontak mobil unit pemadam kebakaran milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI.
Pada malam itu, kata Kades, angin cukup kencang berhembus, sehingga dengan begitu mudah api melalap dua rumah warga. Namun berkat usaha warga, akhirnya sekitar pukul 22.00 WIB, api berhasil dipadamkan warga dengan menggunakan mesin pompa air.
Ketika api sudah padam barulah dua unit mobil penanggulangan bahaya kebakaran (PBK) Pemkab OKI, tiba di Desa Serdang Menang. Keterlambatan mobil pemadam kebakaran sempat disesalkan warga, karena warga sudah mengontak sejak awal kebakaran, tapi nyatanya datang setelah api sudah ludes melalap dua rumah warga.
Atas kejadian tersebut, para korban menderita kerugian sekitar Rp 30 juta, lantaran korban tidak sempat mengambil barang berharga lainnya dan hanya tinggal pakaian di badan, sehingga korban terpaksa menumpang di rumah anaknya di Desa Air Itam, Kecamatan Jejawi. “Sampai hari ini (kemarin –red) belum ada bantuan yang diterima warga,” ujar Abdul Halim. (jix)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar