* Warga Pertanyakan Dana Pemeliharaan
PEDAMARAN – Kondisi jalan yang menghubungkan Desa Sukapulih menuju Ibukota Kecamatan Pedamaran, Kabupaten OKI, saat ini kondisinya sangat memprihatinkan, karena hampir di sepanjang jalan tersebut terdapat kerusakan yang sangat parah hingga sulit dilewati oleh kendaraan roda empat maupun roda dua.
Akibat kerusakan akses jalan poros yang selama ini menjadi urat nadi bagi masyarakat setempat dalam melakukan aktivitas perekonomian dan kegiatan sehari-hari menjadi ikut terhambat.
”Dulu waktu jalan masih bagus, aktivitas kami sangat lancar, tetapi sekarang kami sulit membawa hasil tani kami ke pasar, karena jalan rusak parah. Menggunakan motor pun susah, apalagi kendaraan roda empat tidak bisa lewat sedikitpun,” ungkap Solihin (30), warga setempat, kepada Koran ini, kemarin (2/5).
Dikatakannya, rata-rata masyarakat Desa Sukapulih bermata pencarian dari hasil tani, tetapi karena jalan rusak hasil tani tersebut sulit dipasarkan, karena takut kendaraan yang membawa hasil tani tersebut tergelincir atau jatuh kedalam lumpur jalan.
”Jalan alternatif lain menuju ke Ibukota Kecamatan Pedamaran adalah dengan melintasi Jalan Lintas Timur, tetapi jaraknya sangat jauh, jika menggunakan jalan yang rusak tersebut jaraknya dapat ditempuh sekitar 4-5 kilometer (Km), tetapi jika menggunakan jalan alternatif lain ditempuh dengan jarak sekitar 20 Km,” tandas Solihin.
Hal yang sama diungkapkan Yanto (34), warga lainnya. Menurutnya, sejak jalan rusak, mobil tidak bisa masuk melalui jalan tersebut, sehingga usaha warga misalnya untuk mengangkut hasil dari usaha batubata atau hasil pertanian yang akan diangkut dalam jumlah besar harus menggunakan mobil, tetapi karena mobil tidak bisa masuk maka terpaksa tertunda atau kalau dipaksakan diangkut biaya atau ongkosnya menjadi tinggi.
Bukan itu saja, lanjut Yanto, anak-anak di Desa Sukapulih yang sekolah di Pedamaran, juga merasa prihatin dan terkadang pakaian sekolah mereka terpaksa kotor karena terkena lumpur tanah merah saat melintas di jalan yang rusak tersebut. ”Jika hujan turun, maka semua aktivitas terhenti dan motorpun tidak bisa melintas di jalan tersebut,” ungkapnya.
Untuk itu, Yanto berharap kepada Pemkab OKI untuk kembali memperhatikan nasib warga di Desa Sukapulih dengan melakukan perbaikan atau peningkatan pembangunan jalan tersebut untuk diaspal, karena masyarakat sudah sering melakukan gotong royong memperbaiki bagian yang rusak, tetapi tetap saja tidak bisa diatasi.
Warga juga mempertanyakan biaya pemeliharaan jalan tersebut untuk direalisasikan sebagaimana mestinya agar jalan tersebut tidak rusak dan tetap bisa digunakan. ”Jika tidak cepat diperbaiki, maka kondisinya akan semakin parah dan tidak bisa dimanfaatkan warga lagi sebagaimana fungsinya,” ungkap Yanto.
Pantauan di lapangan, Desa Sukapulih merupakan eks pemukiman Liposos. Pembangunan jalan yang rusak tersebut sebelumnya dirintis oleh pemerintah setempat dan aksesnya dibuka melalui kegiatan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD). Kemudian jalan tersebut dilakukan pengerasan melalui dana APBD Kabupaten OKI, namun saat ini kondisi jalan tersebut rusak parah dan di beberapa titik lumpuh total. (dri)