Suasana khitanan massal di Polres Ogan Komering Ilir |
KAYUAGUNG. PE – Dalam
rangkaian peringatan hari ulang tahun (HUT) Bhayangkara ke 66 yang jatuh pada 1
Juli 2012, pihak Kepolisian Resor (Polres) Ogan Komering Ilir (OKI) menggelar
berbagai kegiatan social, diantaranya khitanan massal, Senin (25/6).
Kegiatan yang diselenggarakan di Gedung Tan Satrisna Polres OKI ini
diikuti kurang lebih 41 anak-anak dari berbagai kecamatan yang ada di Kabupaten
OKI, dimana anak-anak tersebut berasal dari golongan tidak mampu.
Kapolres OKI, AKBP Agus
Fatchulloh SIk, melalui Kabag Min, AKP Naserwen mengatakan, kegiatan seperti
ini merupakan agenda rutin setiap tahunnya menjelang peringatan HUT
Bhayangkara. Selain khitanan massal, pihaknya juga melakukan Anjangsana ke panti asuhan, gotong
royong dan syukuran.
“Anak-anak yang ikut serta dalam khitanan massal ini
dari berbagai kecamatan. Mereka juga memang berasal dari kalangan tidak mampu,
sehingga dengan adanya khitanan massal ini kami berharap warga yang anaknya
dikhitan merasa terbantu,” katanya kepada Palembang Ekspres.
Menurutnya, dalam kegiatan sunatan massal tersebut,
tim medis yang dilibatkan selain dari tim medis Polres OKI, juga dilibatkan
tim medis dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten OKI. “Kegiatan lain
yang bakal diselenggarakan adalah anjangsana dan berziarah ke Taman Makam
Pahlawan Kayuagung,” tukasnya.
Pantauan di lapangan, sejumlah anak yang menjadi peserta dalam sunatan massal tersebut umumnya berusia 5-12 tahun.
Walaupun didampingi orang tuanya masing-masing, anak-anak ini masih saja
menjerit dan menangis kesakitan saat tim medis memotong sedikit kulit “burung”
mereka.
Salah satu orang
tua peserta khitanan missal dari Desa Serigeni Kecamatan Kota Kayuagung,
Darmansyah mengaku sangat senang dengan diadakannya kegiatan sunatan massal.
Pasalnya, dengan adanya kegiatan ini setidaknya dirinya tidak perlu
mengeluarkan biaya. “Kami sengaja datang hanya untuk mengikuti sunatan massal,
saya sangat terbantu dengan kegiatan ini karena anak saya disunat secara
gratis,” ungkapnya.
Dikatakannya,
dirinya berharap kegiatan seperti ini harus terus dilakukan untuk mengurangi
biaya sunat bagi keluarga yang kurang mampu seperti dirinya. “Kalau untuk bayar
biaya sunat saya tidak punya uang, padahal anak saya sudah kepingin disunat,
untung ada kegiatan sunatan massal ini,” tukasnya seraya mengatakan, selain
sunat gratis anaknya juga diberikan bingkisan berupa sarung, peci dan alquran. Mujianto