Minggu, 08 Januari 2012

Pengumuman Tenaga Honor Tertunda



        KAYUAGUNG – Pengangkatan sejumlah tenaga honor di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), tertunda. Pasalnya, walaupun nama-nama tenaga honorer yang memenuhi persyaratan untuk diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) telah ada, namun pihak Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Kabupaten OKI masih menunggu petunjuk dari pusat.
Hal ini dikatakan Kepala BKD OKI, Maulan Aklil SIp MSi, ketika dihubungi Koran ini melalui telepon selulernya, kemarin (8/1) sore. Menurut Maulan, walaupun pihaknya beberapa waktu lalu mengatakan bakal mengumumkan nama-nama tenaga honor yang bakal diangkat menjadi CPNS pada akhir Desember 2011 atau awal Januari 2012, namun lantaran hingga kini belum ada informasi maka pihak BKD OKI belum bisa mengumumkannya.
”Belum ada kabar dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) pusat, jadi kami masih menunggu informasi tersebut,” ujar Maulan.
Maulan didampingi Sekretaris BKD OKI, Ahmad Kholik sebelumnya mengungkapkan, hasil verifikasi dari tim yang dilakukan oleh BKN, Badan Pemeriksa Keuangan Pembangunan (BPKP), Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi yang akan diumumkan nantinya merupakan hasil verifikasi BKD OKI, dari 1.300 tenaga honorer hingga menjadi 345 orang yang dianggap memenuhi syarat.
”Adapun yang kita ajukan 345 orang,  kemudian sebelumnya juga kita sudah menyampaikan surat usulan agar ada dua nama untuk digugurkan karena diduga memanipulasi data,” kata Maulan.
Setelah nama-nama tenaga honorer yang diangkat menjadi PNS tersebut diumumkan, kata Maulan, selanjutnya mereka akan diuji publik selama 14 hari, dimana untuk masa uji itu, jika ada tenaga honor yang dianggap bermasalah atau ada sanggahan dari masyarakat, maka akan dilakukan penundaan pengurusannya. Dan harus diselesaikan terlebih dahulu.
”Tetapi jika tidak ada masalah, maka selanjutnya yang bersangkutan diminta melengkapi berbagai persyaratan untuk diangkat menjadi CPNS,” bebernya.
Saat ini, sambungnya, yang menjadi prioritas pengangkatan adalah honorer kategori I (Dibiayai APBN dan APBD) dan selama masa uji publik nantinya pihak BKD OKI mengharapkan peran serta masyarakat dalam memberikan informasi terhadap para tenaga honor yang diumumkan, sehingga nanti tenaga honor yang diangkat benar-benar tidak bermasalah.
Pihaknya juga mengimbau kepada para tenaga honor untuk tidak mudah termakan oleh ulah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dengan meminta sejumlah uang guna pengurusan kelulusan. Sebab, tidak ada biaya yang diminta kepada tenaga honorer tersebut untuk diangkat menjadi CPNS. (jix)

Tugumulyo Berkembang Pesat




LEMPUING – Sebagai wilayah transmigrasi yang sebagian besar dihuni oleh pendatang dari luar daerah, pertumbuhan wilayah Desa Tugumulyo, Kecamatan Lempuing, Kabupaten OKI tampaknya terus mengalami perkembangan yang cukup pesat, baik jumlah penduduk maupun tata kota tempat aktivitas perekonomian masyarakat setempat.
Salah satu pelaku usaha, Amri (39) kepada Koran ini kemarin (8/1) mengatakan, kemajuan sebuah wilayah dapat diukur dari perkembangan kegiatan perekonomian baik yang diciptakan dari hasil potensi daerah maupun aset yang beragam yang didatangkan dari luar daerah. Dengan semakin berkembangnya penduduk dan semakin variatifnya kebutuhan masyarakat dalam mencukupi kebutuhan primer, sekunder hingga tersiernya, maka perkembangan fasilitas perdagangan dan jasa di wilayah tersebut semakin pesat.
Berkembangnya pusat-pusat perbelanjaan di pinggir Jalan Lintas Timur (Jalintim) saat ini, sangat terlihat dengan semakin maraknya rumah toko dan mini market di Pasar Tugumulyo, untuk itu berbagai pihak yakin kawasan tersebut sangat berpotensi menjadi penopang perekonomian andalan bagi masyarakat sekitar.
Salah satu pemilik ruko di kawasan Pasar Tugumulyo, Sudarman (40) mengatakan, meningkatnya daya beli masyarakat di wilayah tersebut, membuat para investor berlomba untuk menanamkan investasinya dalam segala bidang terutama sektor perdagangan.
“Dulu Tugumulyo merupakan kawasan tertinggal, setelah Jalintim terbuka, maka sedikit demi sedikit kawasan ini mulai berkembang. Dan puncaknya yakni setelah di sekitar wilayah tersebut menjadi areal perkebunan kelapa sawit dan komoditi karet, tingkat kesejahteraan dan daya beli masyarakat juga ikut meningkat sehingga memacu perkembangan wilayah itu,” tandasnya.
Setelah selang beberapa waktu, wilayah yang didominasi oleh warga pendatang asal daerah Pulau Jawa, Bali dan daerah lainnya tersebut, terus berkembang pesat dan kini menjadi salah satu bagian wilayah perdagangan yang berkembang pesat di Bumi Bende Seguguk.
Sudarman menuturkan, Kabupaten OKI memiliki dua daerah kawasan perdagangan yang berpotensi besar dalam perkembangannya, yakni di Kota Kayuagung dan Tugumulyo.
Kedua wilayah tersebut, lanjutnya, mempunyai potensi perkembangan perekonomian yang berbeda, khususnya untuk wilayah Kayuagung, perkembangan perekonomian sektor perdagangan dipacu oleh letaknya yang strategis sebagai ibukota Kabupaten OKI, sehingga pangsa pasar dan daya beli masyarakat  diramaikan oleh para pegawai kantor pemerintahan yang bermukim di daerah tersebut.
Selanjutnya kawasan Pasar Tugumulyo berkembang karena merupakan salah satu kawasan yang betul-betul tercipta sebagai tempat pertemuan yang mendasar dibutuhkan antara para pedagang dan pembeli, sehingga dengan sendirinya kawasan tersebut terus berkembang, hal ini membuat para investor berani menanamkan investasinya, karena dianggap sebagai wilayah yang berpotensi. (dri)


Dishub Janji Bakal Tindak Taksi Gelap




            KAYUAGUNG – Maraknya taksi gelap yang beroperasi di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), terus menimbulkan keluhan dari sejumlah sopir angkutan resmi. Untuk itu, pihak Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten OKI, berjanji bakal segera menindak keberadaan taksi-taksi gelap ini.
            Kepala Dishubkominfo OKI, Drs Asnawi P Ratu melalui Kasi DAL Ops, Usman Husin menegaskan, pihaknya bakal memprogramkan dan melakukan koordinasi dengan pihak terkait mengenai penertiban keberadaan taksi gelap ini.
            “Insya Allah dalam waktu dekat kami bakal menertibkan taksi gelap ini,” ujar Usman ketika dihubungi Koran ini kemarin (8/1).
            Seperti diketahui, keberadaan taksi gelap yang belakangan ini semakin marak dan menjamur di beberapa daerah, ternyata  menjadi salah satu penyebab menghilangnya keberadaan angkutan kota (angkot) dalam Kota Kayuagung, Kabupaten OKI. Namun taksi berplat hitam bukan berarti mereka tidak terdaftar atau illegal, sebab pihak Dishubkominfo sejak beberapa bulan lalu terus berupaya melakukan perubahan plat dari hitam ke plat kuning, dimana biaya mutasi tersebut digratiskan.
            Herman (30), salah satu pengusaha angkot di Kota Kayuagung, sebelumnya mengatakan, sejak beberapa tahun lalu usaha angkot merupakan salah satu alat transportasi andalan bagi masyarakat, tetapi belakangan ini sedikit demi sedikit para pengusaha angkot banyak yang gulung tikar.
            ”Sekitar tahun 2004 lalu, angkot yang beroperasi dalam Kota Kayuagung, jumlahnya mencapai 30-40 unit, tetapi hingga saat ini jumlahnya terus berkurang dan hingga mencapai angka minimum atau hanya berkisar 15 unit,” ungkap Herman.
            Menurutnya, ada beberapa hal yang diduga menjadi salah satu penyebab hilangnya keberadaan angkot tersebut, diantaranya semakin banyaknya taksi gelap yang beroperasi. ”Mobil taksi gelap atau yang sering disebut travel bernomor plat hitam, tidak mempunyai trayek, sehingga jika mengantar penumpang hingga sampai ke rumah, sehingga penumpang tidak perlu lagi naik angkot, hal ini menyebabkan penumpang angkot semakin sepi,” tegasnya.
            Jika penumpang sepi, kata Herman, otomatis berpengaruh terhadap pendapatan sopir angkot dan jika pendapatan kecil maka biaya operasional tidak sebanding dengan penghasilan yang didapat, sehingga para pemilik angkot lebih memilih mematikan usahanya dan terpaksa harus gulung tikar.
Hal senada juga diungkapkan Rahman (36). Menurutnya, taksi gelap yang beroperasi dalam kota Kayuagung tidak ada, yang ada hanya rute dari kecamatan lain, menuju ke Kota Kayuagung, atau rute Palembang–Kayuagung. ”Kalau naik taksi gelap dari Palembang ke Kayuagung biasanya langsung diantar ke rumah, sehingga tidak perlu menggunakan ongkos lagi untuk naik angkot, makanya wajar jika penumpang sopir angkot semakin sepi,” kata Rahman. (jix)