Kamis, 28 April 2011

Warga Ancam Demo Puskesmas Betung



# Dokter Puskesmas Jarang Ngantor

INDRALAYA - Warga Desa Betung, Kecamatan Lubuk Keliat, Kabupaten Ogan Ilir (OI) mengeluhkan kurangnya pelayanan kesehatan di Puskesmas Betung. Keluhan tersebut dikarenakan oknum dokter Puskesmas jarang masuk.
Bahkan rencananya, warga akan melakukan aksi demonstrasi dengan sasaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OI maupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk meminta perbaikan kinerja dan fasilitas kesehatan.
Keluhan tersebut disampakan warga yang namanya enggan disebutkan, melalui pesan SMS. Bahkan SMS tersebut pun sengaja diedarkan ke berbagai nomor ponsel. Dalam pesannya, warga mengeluhkan jarang masuknya dokter Puskesmas yang bisa terhitung datangnya sekita satu-dua kali dalam seminggu. Selebihnya, pelayanan tersebut diserahkan kepada Tenaga Kerja Sukarela (TKS) yang ada di Puskesmas Betung.
Hal senada juga dilontarkan Ar (35) warga sekitar yang tinggal di Betung dan dekat dengan lokasi Puskesmas. Dirinya mengaku  dokter  Puskesmas yang berinisial  ZL jarang datang.
“Kalau diperhatikan hanya satu-dua kali dalam seminggu, selebihnya pelayanan kesehatan dilakukan oleh TKS Puskesmas Betung,” ujarnya.
Lantaran geram, lanjutnya, banyak warga yang berencana melakukan aksi demo ke Pemkab dan DPRD agar instansi tersebut dapat menelaah serta meminta perbaikan kinerja yang bersangkutan.
“Banyak warga yang berobat ke RSUD Kayuagung terutama saat keadaan darurat yang memerlukan pertolongan seperti  korban kecelakaan, karena percuma kalau dibawa  ke Puskesmas Betung dokternya tidak ada. Apalagi kondisi  Puskesmas Betung yang kotor dan jorok,” jelasnya.
Sementara itu, terkait keluhan tersebut Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) OI, H Kosasi  melalui Kabid Program dan pelayanan Kesehatan (Promyankes) Diskes  OI,  HA Fait Yusuf, saat dikonfirmasi mengaku belum menerima laporan dari masyarakat Betung prihal jarangnya dokter yang bertugas di Puskesmas tersebut.
“Kami belum menerima laporan dari masyarakat Betung, kalau memang benar adanya   tentu saja pihak dinas akan mengeluarkan kebijakan. Seharusnya  ia tinggal diperumahan dokter ,” katanya.
Namun, sambungnya, pihaknya berjanji akan  menyikapi dan menindak lanjuti hal tersebut. Seharusnya selaku dokter apalagi merangkap sebagai kepala puskesmas seharusnya tinggal di perumahan dokter  yang ada puskesmas.
“Tujuannya agar dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara utuh,” ujarnya.
Terpisah,  dokter ZL saat di konfirmasi via ponselnya membantah bahwa jika dirinya jarang masuk kerja. Menurutnya, hal itu bisa dilihat dari absensi dan telah melakukan tugas dengan baik di puskesmas tersebut.
“Kalau mereka mau aksi demo silahkan saja,  hal tersebut merupakan hak warga, karena sekarang zamannya sudah terbuka dan masyarakat bebas  melakukan itu,” kilahnya. (ban)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar